Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat, terkenal tidak hanya karena lokasinya yang tepat di garis Khatulistiwa tetapi juga karena keanekaragaman kulinernya. Kota ini menjadi melting pot budaya Melayu, Tionghoa, dan Dayak, yang tercermin dalam kekayaan cita rasa makanan khasnya. Setiap hidangan memiliki cerita dan sejarah yang panjang, serta teknik memasak yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai makanan khas Pontianak yang menggugah selera.
1. Bubur Pedas Khas Pontianak
Sejarah dan Asal Usul Bubur Pedas
Bubur pedas merupakan salah satu makanan paling ikonik dari Pontianak yang berasal dari budaya Melayu. Meski namanya “pedas”, sebenarnya bubur ini tidak selalu memiliki rasa pedas yang kuat, namun kaya akan rempah-rempah dan sayuran. Bubur pedas biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka atau makanan ringan, terutama saat bulan Ramadhan.
Bahan dan Cara Memasak Bubur Pedas
Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dan disangrai hingga berwarna kecokelatan. Beras tersebut kemudian direbus dengan berbagai rempah seperti daun salam, serai, lengkuas, kunyit, dan lada. Sayuran seperti kangkung, daun pakis, dan kacang panjang ditambahkan ke dalam bubur untuk memberikan tekstur dan rasa segar. Biasanya bubur ini disajikan dengan taburan kelapa parut yang sudah disangrai, kacang tanah goreng, serta bawang goreng.
Rasa dan Cara Menikmati Bubur Pedas
Bubur pedas memiliki rasa yang kompleks, dengan perpaduan gurih, sedikit pedas, dan segar dari sayuran. Bubur ini sangat cocok dinikmati pada saat hangat, terutama pada pagi hari atau sebagai santapan sore.
2. Choi Pan
Apa Itu Choi Pan?
Choi pan adalah makanan ringan khas Pontianak yang dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Hidangan ini mirip dengan pangsit atau dumpling, namun memiliki kulit yang lebih tipis dan isian yang beragam. Choi pan biasanya diisi dengan sayuran seperti bengkuang, keladi (talas), atau kucai, kemudian dikukus dan disajikan dengan saus bawang putih atau sambal.
Bahan dan Cara Membuat Choi Pan
Kulit choi pan terbuat dari campuran tepung beras dan air yang dibentuk tipis seperti kulit pangsit. Untuk isiannya, bengkuang atau keladi diparut dan ditumis dengan bawang putih serta bumbu lainnya hingga matang. Setelah itu, isian tersebut dibungkus dengan kulit tepung dan dikukus hingga empuk. Setelah matang, choi pan disajikan dengan saus bawang putih yang gurih dan sedikit pedas.
Popularitas dan Penyajian Choi Pan
Choi pan sangat populer sebagai camilan sore hari di Pontianak dan sering dijajakan di pasar-pasar tradisional. Teksturnya yang lembut dengan isian sayuran yang renyah membuatnya menjadi makanan yang disukai banyak orang.
3. Lek Tau Suan
Manisnya Lek Tau Suan
Lek tau suan adalah hidangan penutup khas Pontianak yang juga dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Makanan ini berupa sup manis yang terbuat dari kacang hijau kupas (lek tau) yang dimasak dengan air gula dan tepung tapioka hingga mengental. Lek tau suan biasanya disajikan dengan cakwe (potongan roti goreng) sebagai pendamping.
Bahan dan Proses Pembuatan Lek Tau Suan
Untuk membuat lek tau suan, kacang hijau kupas direndam terlebih dahulu hingga lunak, kemudian direbus dengan air dan gula hingga empuk. Tepung tapioka ditambahkan untuk mengentalkan kuah sup, yang memberikan tekstur lembut dan kenyal. Hidangan ini biasanya disajikan dalam keadaan hangat dengan potongan cakwe di atasnya, yang memberikan kombinasi antara manis dan gurih.
Kapan dan Bagaimana Menikmati Lek Tau Suan
Lek tau suan sangat cocok dinikmati sebagai makanan penutup setelah makan siang atau sebagai camilan sore hari. Rasa manisnya yang lembut dan teksturnya yang unik membuatnya menjadi favorit banyak orang, terutama saat cuaca dingin.
4. Pengkang
Pengkang: Nasi Bungkus Daun Pisang Khas Pontianak
Makanan tradisional Pontianak yang terbuat dari ketan yang diisi dengan ebi (udang kering) dan dibungkus dengan daun pisang, kemudian dipanggang di atas bara api. Pengkang biasanya disajikan dengan sambal kepah, yaitu sambal yang terbuat dari kerang kecil yang dimasak dengan santan dan rempah.
Proses Pembuatan Pengkang
Ketan yang sudah dikukus dicampur dengan kelapa parut dan ebi yang sudah ditumis. Campuran ketan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang berbentuk segitiga, lalu dipanggang di atas bara api hingga aromanya harum dan kulit daun pisangnya agak gosong. Proses pemanggangan ini memberikan aroma yang khas pada pengkang.
Rasa dan Cara Menikmati Pengkang
Pengkang memiliki rasa gurih dengan sedikit rasa manis dari kelapa dan ebi. Teksturnya yang kenyal dan aromanya yang khas membuatnya sangat lezat ketika disantap hangat. Sambal kepah yang pedas dan gurih menjadi pelengkap yang sempurna untuk hidangan ini.
5. Sotong Pangkong
Hidangan Khas Ramadhan: Sotong Pangkong
Sotong pangkong adalah makanan khas Pontianak yang biasanya hanya muncul saat bulan Ramadhan. Sotong (cumi-cumi kering) dipanggang di atas bara api, kemudian dipukul-pukul hingga teksturnya menjadi lebih lembut. Biasanya disajikan dengan sambal kacang atau saus pedas manis.
Proses Membuat Sotong Pangkong
Sotong kering terlebih dahulu dipanggang di atas bara api hingga mengeluarkan aroma harum, kemudian dipukul-pukul dengan palu atau alat berat lainnya hingga sotong menjadi lebih pipih dan lembut. Setelah itu, sotong dipotong-potong kecil dan disajikan dengan sambal kacang atau saus cabai sebagai cocolan.
Rasa dan Keunikan Sotong Pangkong
Sotong pangkong memiliki rasa gurih dengan tekstur yang agak kenyal namun mudah dikunyah. Hidangan ini sangat populer sebagai camilan saat berbuka puasa, karena rasanya yang unik dan proses penyajiannya yang khas.
6. Kue Kantong Semar Khas Pontianak
Kue Tradisional dengan Bentuk Unik
Salah satu kue tradisional khas Pontianak yang terbuat dari ketan dan diisi dengan parutan kelapa manis. Kue ini dibungkus dengan daun kantong semar, yaitu sejenis tanaman kantong semar yang banyak tumbuh di Kalimantan. Bentuk dan cara pembungkusannya yang unik membuat kue ini sangat istimewa.
Proses Pembuatan Kue Kantong Semar
Ketan yang sudah dikukus dicampur dengan parutan kelapa yang sudah dimasak dengan gula merah. Adonan tersebut kemudian dibungkus dalam daun kantong semar dan dikukus kembali hingga matang. Daun kantong semar memberikan aroma khas pada kue ini, yang membuatnya berbeda dari kue ketan biasa.
Rasa dan Kelezatan Kue Kantong Semar
Kue kantong semar memiliki rasa manis dan gurih dengan tekstur yang kenyal dari ketan. Kue ini biasanya disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup, terutama saat ada acara adat atau perayaan di Pontianak.
7. Es Krim Petrus
Es Krim Legendaris dari Pontianak
Adalah es krim legendaris di Pontianak yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Es krim ini memiliki cita rasa yang khas dan tekstur yang lembut, serta disajikan dengan roti tawar atau potongan agar-agar sebagai pelengkap.
Keunikan Es Krim Petrus
Es Krim Petrus dibuat dengan resep tradisional yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi. Rasa es krim ini sangat beragam, mulai dari cokelat, vanilla, hingga durian. Cara penyajiannya yang unik, yaitu dengan roti tawar atau agar-agar, membuat es krim ini berbeda dari es krim pada umumnya.
Tempat Terbaik Menikmati Es Krim Petrus
Es Krim Petrus dapat ditemukan di gerai-gerai tradisional di Pontianak, dan sangat populer di kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan. Es krim ini sangat cocok dinikmati saat cuaca panas, sebagai pelepas dahaga sekaligus camilan yang lezat.
Makanan khas Pontianak tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kota ini, tetapi juga menawarkan cita rasa yang unik dan memikat. Setiap hidangan memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya berbeda dari kuliner di daerah lain di Indonesia. Jika Anda berkunjung ke Pontianak, pastikan untuk mencicipi berbagai makanan khas ini dan nikmati kekayaan kuliner yang ditawarkan oleh kota Khatulistiwa ini.